Wooow.... Dugaan Pertambangan Ilegal Muncul di Wilkum Polres Kediri

Wooow.... Dugaan Pertambangan Ilegal Muncul di Wilkum Polres Kediri

 

armada yang digunakan mengangkut hasil tambang dari Desa Wonorejo Trisulo kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, Jawa Timur


Kab Kediri – Dugaan penambangan pasir ilegal terjadi di Desa Wonorejo Trisulo kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Aktivitas di lokasi menggunakan excavator, sehingga menyebabkan eksistensi penambang tradisional terus tergerus dengan keberadaan tambang ilegal menggunakan alat modern untuk mengeruk pasir.

Nampak puluhan dump truk mengantri di lokasi untuk mendapatkan pasir, aktivitas pertambangan tersebut juga diduga memakai bahan bakar (BBM) bersubsidi.

"Diduga kuat tambang tersebut tidak mengantongi izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP). Termasuk bahan bakar yang digunakan untuk alat berat diduga bersubsidi," ucap warga yang meminta namanya diinisialkan karena faktor keamanan, Jum'at (26/7/2024).

Ditambahkannya, kasak kusuk di kalangan warga meskipun diduga ilegal tetapi diduga pihak Aparat Penegak Hukum (APH) Kabupaten Kediri terkesan melakukan pembiaran, terbukti lokasi seluas sekitar 7 HA tersebut diduga aman dan terkendali.

"Informasi yang beredar pemilik berinisial EL keturunan Cina dari Jakarta. Warga merasa terganggu dengan aktivitas dump truk yang keluar masuk di lokasi tersebut," jelasnya.

Belum lagi, imbuhnya, dampak infrastruktur jalan dan lingkungan berdampak kepada warga menjadi tidak nyaman. Apalagi di musim kemarau ini, debu yang berterbangan dikhawatirkan mengganggu kesehatan warga.

"Harga pasir di lokasi sebesar Rp. 400.000,-, sementara hasil per hari kisaran 40 -50 rit," imbuhnya.

Sementara EL saat dikonfirmasi redaksi ini menampik jika tambang tersebut miliknya.

"Siang mas Didik...lokasi off karena ada laporan dumas," jawab EL (26/7/2024).

Sementara Kasi Humas Polres Kediri, AKP Sriatik saat dilapori terkait pertambangan ilegal tersebut menyampaikan, terima kasih.

"Nggeh mas, suwun infonya," ujarnya.

Pantauan awak media di lokasi, pada jum'at (26/7/2024) masih terdapat aktivitas, dan bila besok masih terdapat aktivitas rencananya tim akan melaporkan ke pihak Polda Jatim.  (Tim)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama